Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Imaji yang Tak Dikenali

Diriku yang amatir perkara cinta ini Tetapi di kala sebuah temu di ruang itu Aku senang gemetaran Ada desir merasuk jantung Melihat canda tawamu laksana fragmen menular Onderdil dalam tubuhku langsung bergetar tanpa izin Kurang ajar. Merindu menjelma candu Seolah rembulan hiasi pekatnya cakrawala Pada malamku yang sepi menyepi Pikiran mendadak jadi meracau Memori jadi berisik Dan kini aksara namamu telah bermuara pada selembar doa Namun doaku adalah bait kata Pada selembar plano usang Yang enggan jua kau jamu Di saku celanamu Jangan mampir ke imaji lagi Kau mungkin sudah tak dikenali

Tidak Perlu Ada Selesai

Aku mencintaimu Meski seharusnya kalimat itu, Kalimat yang paling jujur itu Seharusnya sudah tidak ada lagi di paragraf ini Karena kita sudah selesai, tanpa benar-benar pernah dimulai Semua perasaan yang harus berhenti di sini. 

Antara Kenyamanan dan Kesalahan

Aku merasa nyaman saat bersamamu Dengan kenyamanan yang kau ciptakan untukku Aku merasakan, seperti cinta yang berseru-seru Namun, aku menyadari satu hal bahwa terlalu nyaman juga bisa menjadi suatu kesalahan  Pada akhirnya, Kesalahan yang dilandaskan pada ingatan-ingatan Kelak menjadi kerak-kerak kenangan di antara patahan-patahan angan Tak khayal semua hanya sesaat yang berujung sesat, dan lintah-lintah akan menggerogoti perasaan melalui pembuluh darah; mati Ya, aku hidup namun seakan mati--berulang kali Setelah bangkit kemudian terjatuh lagi Hingga tangis yang dilahirkan oleh kesedihan tak lagi menetes, sebab air mata telah kuseduh bersama riang, canda dan gelak tawaku sendiri Andai dirimu tak datang memberiku sesuatu yang berarti Aku tidak harus memakamkan rasa yang mati pada liang-liang rindu berbatu nisan hati Dan kini, bayang rindumu yang dulu selalu kusirat Lambat laun kian berkarat from: grup wa Perantauan Cactusntau 

Bikin Sakit Bikin Sayang

Aku gak pernah nyangka Bahwa kamu akan sejago ini bikin sayang Di sisi lain jago juga bikin sakit Sulit untuk menjadikan perasaan itu ada bagimu Sulit buat perasaan kita jadi sama. Ini bukan suatu kesalahan hanya waktunya saja belum tepat Ikhlas duluan sebelum dimulai Entah perasaannya atau ceritanya Yang pasti yang disebut kenangan, sudah kumuseumkan Tak bisa diganggu gugat Apa itu berat? Tentu tidak Itu sudah jadi favorit Mana mungkin hal yang jadi favoritku, malah jadi berat Itu adalah sebuah kemustahilan, sayangku.

Jadi Pilih Dilanjuti atau Diakhiri?

"apa susahnya sih move on dari gue?" "udah lupain aja semuanya, lupain kita" "gausa ditempatkan di gue lagi hati lo" "gue masih sayang banget sama lo" "sayangnya gue nggak, nggak sama sekali" "tulisan apaan sih ini, curhat dia" Dialog ini ternyata sungguh kau katakan Barangkali akhlakmu kehilangan. Duhai kekasih, Terima kasih banyak.. Atas semua luka dan duka. Sehancur-hancurnya Pada akhirnya ku mengerti: bahwa dahulu sesungguhnya kau sedang menunjukkan, tentang dirimu yang memang tidak pantas diperjuangkan Bukan di sini seharusnya ditempatkan. Bukan sama sekali Karena diriku yang menyayangimu tanpa tapi Sudah salah sejak awal dimulai. Katamu yang salah tidak pernah menjadi benar Kau tak juga berusaha Jadi pilih dilanjuti atau diakhiri? Pilihanku adalah berhenti dan diakhiri di sini Semua kesempatan yang tak pernah kau minta itu sudah tidak ada lagi. Kesempatan di tempat lain yang sudah sangat kulew...